lauttimur.com - Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap bahan pangan, agar bahan pangan baik yang belum maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat” (secara kuantitas & kualitas).
Baca juga: Comparison between Elasmobranch and Actinopterygii
Syarat bahan pengemas pada produk frozen:
Upaya untuk menjaga kualitas dan keamanan produk yang akan diekspor PT Kelola Laut Nusantara menggunakan 3 jenis kemasan yaitu
Baca juga: Popular Marine Fish in Indonesia
merupakan kemasan yang langsung menempel pada produk. Bahan kemasan yang digunakan oleh PT KLN yaitu plastik vacuum jenis nylon.
Plastik vacuum nylon ini masuk dalam produk polimer sinetik yang mana plastik ini memiliki tingkat elastis yang cukup tinggi dan daya keratnya cukup kuat. Sehingga PT KLN menggunakan plastik vacuum nylon untuk standar bahan pengemas untuk ekspor. Plastik vacuum juga memiliki keunggul sebagai berikut:
merupakan kemasan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer. Dalam Pengaplikasiannya PT KLN menggunakan Plastik Jenis Polyethylene PE karna bahannya yang kuat terhadap asam, deterjen, alkohol, dan basa. Selain itu bahan PE cukup kuat dan bisa di suhu rendah karena bahan PE mampu menyimpan bahan pada suhu pembekuan hingga -50C.
merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pengemasan yang ada. Karena menjadi kemasan yang penggunaannya untuk menggabungkan kemasan primer dan sukender, biasanya kemasan tersier terbuat dari kardus, kayu, atau cardboard.
PT Kelola Laut Nusantara menggunakan kemasana tersier yang master carton. Penggunaan jenis kemasan ini akan sangat membantu para produsen mengatur barang-barang agar tidak berceceran ke mana-mana. Kemasan tersier akan membantu efisiensi dan efektivitas dari proses-proses pengemasan dan pengiriman produk.
Baca juga: Learn to Fillet Fish at Home